Rabu, 30 Desember 2009

Pendidikan Samarinda Bangkit ***Melaju dengan Sekolah Mobil, Dipercantik Sekolah Berhia


Tags:
2.jpg
SAMARINDA--Tepat diusia 100 tahun kebangkitan, kebangkitan dunia pendidikan di tahun 2008 ini diperlihatkan dengan berbagai prestasi dan berbagai program mengarah ke kebangkitan pendidikan kota Samarinda. Bersamaan Hardiknas di tahun kebangkitan ini, Pemkot Samarinda juga men-launching 3 program dan penandatangan 3 MoU Pendidikan. Program yang dilaunching, yakni Wajib Belajar 12 Tahun yang Bermutu dan Relevan, Sekolah Mobil dan Sekolah Berhias (Bersih, Hijau, Indah dan Sehat). Dan juga 3 MoU pendidikan, Pemkot Samarinda-Dunia Industri, Joint Program SKM-SMA, dan SMK-Pondok Pesantren. “Mudah-mudahan, berbagai program yang di-launching dan MoU Pendidikan yang dijalin bersamaan pada apel akbar peringatan Hardiknas di tahun kebangkitan ini, menjadi awal berbekah bangkit dunia pendidikan di kota Samarinda seperti yang dicita-citakan walikota Samarinda dengan mengimplementasikan berbagai program cemerlangnya,” ujar kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Samarinda Dr Mugni Baharuddin SH MM seusai apel akbar Hardiknas di halaman parkir GOR Segiri, Jumat (2/5). Mugni dengan lantang menyebutkan dengan diluncurkannya program sekolah mobil itu, selain kehadiran sebagai sekolah alternatif bagi warga yang tak bisa mengikuti pendidikan formal, juga sebagai simbol pendidikan Samarinda akan melaju. “Kita optimis melaju. Anggaran sudah tidak diragukan lagi karena walikota sudah menganggarkan 21,09 persen untuk pendidikan dari APBD Samarinda. Apalagi kita pada tahun 2008 ini sudah mulai melaksanakan Wajar 12 tahun yang bermutu dan relevan,” tandasnya. Menurutnya intinya Sekolah Mobil pada dasarnya untuk dapat membelajarkan anak jalanan dengan suatu model yang disesuaikan dan tidak sama dengan sekolah lainnya. "Anak jalanan merupakan sasaran utama yang pada umumnya putus sekolah karena kesulitan menjangkau sekolah yang ada, terutama biaya dan waktu belajar yang sangat terbatas," ujar Mugni menguraikan terobosan di dunia pendidikan yang ditelorkan Pemkot Samarinda. Sekolah Mobil ini khusus dirancang seperti ruang belajar yang dilengkapi sarana belajar media belajar yang lebih canggih daripada proses belajar di sekolah umum. "Sekolah Mobil, tiada lain adalah upaya pelayanan pendidikan bagi semua anak bangsa, khususnya anak jalanan agar menjadi manusia generasi yang cerdas dan berguna pada pembangunan bangsa ini di kemudian hari," tandasnya. Misi dari Sekolah Mobil ini diantaranya, memberikan pelayanan pendidikan bagi anak jalanan yang umumnya putus sekolah, melaksanakan program pendidikan khusus secara gratis bagi anak yang ekonomi rendah, menunjang program pendidikan otonomi daerah kota Samarinda untuk peningkatan SDM warga Samarinda, dan mensukseskan program pembangunan nasional di bidang pendidikan agar warga dapat terlayani secara menyeluruh dan terorganisasi. Mugni menambahkan tujuan khusus dari Sekolah Mobil ini agar siswa SMA dan SMP/SD Sekolah Mobil dapat mengetahui dan memahami semua mata pelajaran yang diajarkan dan berdasarkan kurikulum yang berlaku dan menyelesaikan pendidikannya sampai lulus ujian nasional atau tamat. Begitu pula dengan Sekolah Berhias ini, menurut Mugni sebagai implementasi di dunia pendidikan dalam mendukung program Hijau Bersih dan Sehat (HBS) kota Samarinda. “Untuk sekolah Berhias ini, kita anggarkan Rp 1 miliar. Harapan kita semua sekolah bisa melaksanakan program Sekolah Berhias ini,” tandasnya. Sebagai catatan, dalam lima tahun terakhir, Walikota Samarinda telah meraih beberapa penghargaan di bidang peningkatan SDM pemuda dan pendidikan, yaitu penuntasan Buta Aksara tahun 2002, anugerah Pemuda tahun 2004 dan 2005, dan teranyar diberikan oleh Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Sekolahrumah dan Pendidikan Alternatif Indonesia (Asah Pena) sebagai tokoh pelopor pendidikan alternatif. Sekali lagi, penghargaan adalah tanda, tanda supaya terus merawat komitmen demi kemajuan pendidikan Samarinda dan Kaltim. (hms6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar