Selasa, 29 Desember 2009

SMKN 1 Minim Guru Kejuruan

MALINAU - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Malinau Efanles Yusuf SPd mengakui, SMKN 1 Malinau sampai saat ini masih kekurangan 7 orang pengajar untuk guru kejuruan. Sedangkan untuk guru mata pelajaran umum dianggap cukup.

“Kalau untuk memenuhi standar minimal khususnya untuk tenaga pengajar kejuruan, sekolah ini masih butuh 7 orang lagi,” terangnya kepada Radar Tarakan saat ditemui diruang kerjanya baru-baru ini.

Disebutkan, 7 guru yang dibutuhkan itu untuk mengajar kejuruan bidang perikanan sebanyak 4 orang guru teori dan 3 orang lagi untuk pengajar praktik lapangan. Sedangkan untuk peternakan butuh 6 orang lagi dan khusus untuk guru teknologi pengelolaan perikanan sebanyak 7 orang.

“Jadi, peluang untuk menjadi guru SMK yang sesuai dengan jurusan budidaya perikanan, perternakan unggas dan teknologi pengelolaan perikanan masih besar,” kata Efanles.

Untuk guru kejuruan yang ada saat ini, lanjutnya, hanya 3 orang dan satu diantaranya sudah PNS. Sementara dua lainnya masih berstatus tenaga honorer. Namun, jika dijumlah secara keseluruhan, maka guru yang berstatus PNS terdapat 14 orang yakni bidang studi Biologi, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Agama, Perikanan, Olahraga dan PPKN masing-masing satu orang guru. Kemudian 4 orang guru IPS dan satu kepala sekolah, termasuk dua orang tenaga administrasi pendidikan. “Sedangkan guru Matematika, kita (SMKN Malinau) belum ada,” sebutnya.

Untuk memaksimalkan proses belajar mengajar (KBM), lanjut dia, sementara ini dengan memaksimalkan tenaga guru yang ada. Terutama untuk tenaga guru kejuruan yang hanya 3 orang tersebut, terkpaksa merangkap materi ajaran, disamping praktik juga mengajarkan teori begitu juga sebaliknya, yang guru praktik juga mengajar teori. “Upaya ini dilakukan sebagai upaya untuk memaksimalkan mutu pendidikan di samping mengisi kekosongan yang ada. Daripada jam pelajaran kejuruan tidak ada yang mengajar materi kejuruan,” ujarnya.

Namun, lanjut dia, tahun ini rencananya sekolah yang terletak di Desa Tanjung Lapang, Kecamatan Malinau Barat ini sudah ada tambahan guru negeri yang mengajar di sekolah yang lulus dalam formasi tahun 2008 lalu. Tetapi sebelumnya dan bahkan sampai saat ini juga masih mengajar di sekolah ini dengan status honorer. Karena belum ada SK-nya yang dikeluarkan, makanya masih tetap berstatus guru honorer di sekolah ini. ”Kami berharap, tiap tahun atau atau tahun ini sudah bisa dipenuhi dulu yang kekurangan 7 orang ini agar dapat memenuhi kebutuhan standar minimal dulu. Sebab untuk memenuhi kebutuhan idealnya, sekolah juga masih membutuhkan tempat praktik dan tahun ini juga sedangkan diupayakan pemerintah,” pungkasnya.(ida)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar